13 Berikut bukan merupakan dampak dari pengangguran terhadap perekonomian yaitu a. Industri padat karya berkembang b. Tingkat kemakmuran masyarakat rendah c. Pertumbuhan ekonomi lammbat d. Hilangnya keterampilan yang dimiliki
Ancamanintegrasi ekonomi. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ekonomi adalah globalisasi perekonomian. Bukti nyata pengaruh globalisasi adalah ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Saat ini, tidak ada lagi negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari
Penulisanmakalah yang berjudul "Ekonomi Pembangunan terhadap Pengangguran di Indonesia" ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dampak dari pengangguran terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas.
Minatmerupakan suatu keinginan yang tetap terhadap suatu kegiatan. Minat sangat berperan penting bagi kepribadian seseorang, dimana minat akan menentukan dalam pengambilan keputusan karir demi masa depan, dengan demikian minat akan mempengaruhi Pengaruh Minat Pemilihan Prodi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi BK di FTK UIN Ar-Raniry
Marisimak hingga akhir artikel. A. Pengertian Pengangguran. B. Penyebab Pengangguran. 1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja. 2. Masyarakat atau warga negara tidak memiliki keterampilan tinggi serta tingkat pendidikan yang rendah. 3. Adanya kemajuan teknologi yang menggantikan manusia.
Adajuga yang dimaksud dengan pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pengaruh musim. Misalnya di sektor perikanan dan pertanian. Dimana hasil panen mereka bergantung pada pengaruh musim. Atau usaha bingkisan kue, yang ramai saat musim lebaran tiba saja, selebihnya permintaan standar-standar saja. 4. Setengah Menganggur
rbCYAYz. Jakarta Penyebab kemiskinan tentunya ada beragam. Tak hanya Indonesia, tentunya ada banyak negara yang di dunia yang dimana kemiskinan menjadi salah satu hal yang harus diatasi. Pasalnya jika kemiskinan tidak diatasi akan berdampak terhadap negara itu sendiri. Kemiskinan merupakan masalah utama dan paling mendasar yang setiap harinya menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Apalagi di Indonesia masih memiliki masalah yang cukup pelik dalam pemberantasan kemiskinan. Oleh sebab itu penting untuk mengetahui penyebab kemiskinan yang menjadi salah satu perhatian pemerintah namun tak kunjung terselesaikan. Khawatir Picu Kemiskinan, WHO Tak Anjurkan Lockdown Jadi Solusi Utama Cegah COVID-19 FOTO Angka Kemiskinan di Indonesia Naik Selama Pandemi Sri Mulyani Ekonomi Syariah Bisa Kurangi Kemiskinan dan Ketimpangan Ragam upaya tentunya dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut. Penyebab kemiskinan yang beragam dan cukup kompleks membuat pemerintah harus terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut. Walaupun permasalahan tersebut terbilang sulit untuk diatasi, namun ada beberapa negara di dunia yang sudah mampu mengatasi permasalahan kemiskinan tersebut. Penyebab kemiskinan tak hanya penting diketahui pemerintah namun juga masyarakatnya. Berikut merangkum dari berbagai sumber tentang ulasan lengkap mengenai penyebab kemiskinan hingga dampak yang ditimbulkan, Rabu 28/10/2020.Pengemis bersama anaknya saat berada di lampu merah kawasan Karet, Jakarta, Minggu 18/10/2020. Institute for Development of Economics and Finance Indef memproyeksikan angka kemiskinan di Indonesia naik pada periode September 2020. S. NugrohoSebelum menelaah lebih jauh tentang penyebab kemiskinan, perlu untuk mengetahui definisi kemiskinan yang merupakan salah satu permasalahan yang hampir terjadi di setiap negara. Secara umum, definisi kemiskinan adalah suatu kondisi ketika seseorang atau kelompok tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan yang layak. Hal ini juga biasanya ditentukan oleh pemerintah melalui penetapan garis kemiskinan yang ditentukan dengan ekonomi, karena tingkat kesejahteraan masayarakat ditentukan oleh kebijakan ekonomi pemerintah. Jadi kemiskinan bisa juga disebabkan oleh gagalnya perkembangan ekonomi yang direncanakan pemerintah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap negara memiliki anggota masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, tentunya di setiap negara permasalahan kemiskinan ini telah menjadi masalah yang global. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai kekuarangan dalam kesejahteraan dan perampasan terhadap kebebasan untuk mencapai sesuatu dalam hidup seorang manusia. Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli 1. Hall dan Midgley Menurut Hall dan Midgley pengertian kemiskinan adalah kondisi deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi di mana individu mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat. 2. Faturachman dan Marcelinus Molo Selanjutnya pengertian kemiskinan menurut Faturachman dan Marcelinus Molo. Menurut Faturachman dan Marcelinus Molo kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau beberapa orang rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. 3. Reitsma dan Kleinpenning Pengertian kemiskinan menurut Reitsma dan Kleinpenning adalah ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non-material. 4. Suparlan Menurut Suparlan arti kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan dengan standar kehidupan yang berlaku di masyarakat sekitarnya. 5. Friedman Menurut Friedman definisi kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan kekuasaan sosial berupa asset, sumber keuangan, organisasi sosial politik, jaringan sosial, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan, serta informasi. Penyebab KemiskinanPedagang air keliling saat melintas di permukiman padat penduduk di Jakarta, Minggu 18/10/2020. Institute for Development of Economics and Finance Indef memproyeksikan jumlah penduduk miskin naik 1,63 juta jiwa atau 0,56 persen selama masa pandemi Covid-19. S. NugrohoSetelah menelaah lebih jauh tentang definisi kemiskinan secara umum dan menurut para ahli, selanjutnya penjelasan mengenai penyebab kemiskinan yang hampir terjadi di negara berkembang. 1. Tingkat Pendidikan Rendah Penyebab kemiskinan yang pertama yakni tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap orang. Dalam kontek ini penyebab kemiskinan adalah kebutuhan pokok yang merupakan pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan seseorang cenderung kurang memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan yang memadai untuk kehidupannya. Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah terjadi banyak pengangguran dan penyebab kemisikinan disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah ini. 2. Malas Bekerja Penyebab kemiskinan yang berikutnya yakni malas bekerja. Penyebab kemiskinan satu ini, jika ditelisik memiliki hubungan dengan penyebab kemiskinan sebelumnya yakni tingkat pendidikan yang rendah. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan rendah tentunya akan membuat dirinya malas bekerja karena tidak memiliki keterlampilan dan pengetahuan. Seseorang yang malas berusaha tentunya akan berdampak terhadap tingkat pengangguran yang semakin tinggi. Malas bekerja adalah hal yang paling sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa kemiskinan itu adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan bersikap acuh tak acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat kesejahteraannya menghilang. 3. Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Penyebab kemiskinan selanjutnya yakni terbatasnya lapangan pekerjaan. Terbatasnya lapangan pekerjaan membuat seseorang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan lapangan kerja baru, tetapi kemunkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin karena keterbatasan keterampilan maupun modal. Banyaknya pengangguran di suatu negara bisa juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran maka semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini juga bisa deisebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara KemiskinanAktivitas warga permukiman bantaran rel di Jakarta, Minggu 18/10/2020. Institute for Development of Economics and Finance Indef memproyeksikan angka kemiskinan di Indonesia naik pada periode September 2020. S. Nugroho4. Keterbatasan Sumber Daya Alam dan Modal Keterbatasan sumber daya alam maupun modal merupakan penyebab kemiskinan selanjutnya yang hampir terjadi di setiap negara, khusunya negara berkembang ataupun negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu penyebab kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena kehendak masing masing orang. Selain itu, keterbatasan modal juga menghambat perkembangan seseorang. Apalagi untuk orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah, tidak hanya modal material, orang tersebut juga akan memiliki keterbatasan modal keterampilan atau pengetahuan. Hal ini tentunya menjadi penyebab kemiskinan yang juga cukup serius. 5. Harga Kebutuhan Tinggi Harga kebutuhan yang tinggi merupakan penyebab kemiskinan selanjutnya yang sering terjadi dan menjadi alasan kenapa masyarakat yang miskin selalu merasa kurang atau bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa sebagian besar masyarakat keluarga miskin menghabiskan 60–80 persen dari penghasilannya untuk mencukupi kebutuhan makanan. Sehingga ketika harga bahan makan melambung tinggi, mereka harus memotong pengeluaran untuk kebutuhan lainnya dan dialihkan ke konsumsi makanan. Dengan begitu, pemerintah harus berusaha untuk menstabilkan harga barang-barang pokok agar seluruh masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah. 6. Kualitas Kesehatan yang Belum Baik Penyebab kemiskinan selanjutnya yakni kualitas kesehatan suatu negara yang belum baik. Kualitas kesehatan yang tidak memadai juga termasuk salah satu penyebab kemiskinan secara mendasar. Akses layanan kesehatan yang sulit dan mahal menjadi masalah utama bagi masyarakat ekonomi rendah. Masyarakat dengan ekonomi rendah tidak memiliki cukup uang untuk membayar jasa dokter atau membeli obat ketika sakit. Mereka pun akan terus sakit dan sulit melakukan pekerjaan. Akibatnya, pendapatan akan menurun sehingga kebutuhan sehari-hari tidak dapat tercukupi dengan baik. Dampak KemiskinanDeretan permukiman penduduk semi permanen di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Senin 5/10/2020. Pemprov DKI mencatat kenaikan angka kemiskinan Jakarta sebesar 1,11 persen menjadi 4,53 persen pada bulan September 2020 karena terdampak pandemi COVID-19. AntoniusSetelah mengetahui penyebab dari kemiskinan, tentunya ada dampak yang ditimbulkan dari permasalahan yang hampir terjadi di setiap negara dan tak kunjung dapat diselesaikan. pada umumya, kemiskinan tentunya akan berdampak negatif terhadap masyarakat. 1. Kriminalitas Tinggi Dampak kemiskinan yang pertama yakni kriminalitas tinggi. Kemiskinan seringkali dikaitkan dengan kriminalitas. Masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebuhtuhan hidup mereka, termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu pencurian, perampokan, begal, penipuan, bahkan pembunuhan. 2. Akses Pendidikan Tertutup Akses pendidikan yang tertutup merupakan dampak kemiskinan yang dapat dirasakan. Biaya pendidikan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat yang kekurangan karena kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing dan tidak bisa bangkit dari keterpurukan. 3. Tingkat Pengangguran Tinggi Dampak kemiskinan selanjutnya yakni dimana tingkat pengangguran semakin banyak. Tingkat pendidikan yang rendah tentunya juga akan berdampak terhadap pengangguran yang semakin meningkat. Masyarakat miskin yang sulit untuk mendapatkan akses pendidikan kemudian akan berdampak terhadap tingkat pengangguran. 4. Angka Kematian Tinggi Dampak kemiskinan selanjutnya yakni dimana angka kematian yang tinggi. Dampak tersebut tentunya mempunyai hubungan dengan penyebab kemiskinan yakni kualitas kesehatan yang belum baik. Masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat miskin. Selain itu, gizi yang buruk juga merupakan masalah yang sering terjadi pada masyarakat miskin. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja 15 sampai 64 tahun yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi 2005 249 mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan BPS, 2001 8. Menurut Sukirno 2004 28 pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization ILO memberikan definisi pengangguran yaitu Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan. Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri berusaha sendiri yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan BPS, 2001 4. Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional SAKERNAS menyatakan bahwa Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain. Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain BPS, 2000 14. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Landasan Teori Pengangguran Tingkat pengangguran di negara kita semakin hari semakin meningkat. Ini belum termasuk yang dikenal dengan istilah “disguised unemployement”. Pengangguran jenis ini memang perlu didefinisi ulang Setiap hari di kantor-kantor pemerintah tidak nampak karyawan yang sibuk. Bahkan ada kebijakan untuk telah melengkapi kantor mereka dengan perangkat televisi yang boleh ditonton pada jam kerja. Belum lagi penggunaan komputer yang seringkali kalau diperhatikan lebih banyak digunakan untuk bermain “game” atau bahkan yang lebih canggih lagi untuk menelusuri situs-situs internet yang tidak ada relevansinya dengan pekerjaan. Jadi dapat dibayangkan biaya besar yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui APBN dan APBD yang begitu besar baik untuk membeli peralatan, membayar listrik dan telepon serta penyediaan ruang kerja nyaman telah membuat pengangguran tidak kentara di sektor pemerintahan. Ini menjadi jauh lebih mahal dibandingkan dengan yang terjadi di sektor pertanian di pedesaan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar secara sosial dalam ekonomi. Di negara-negara berkembang, upaya-upaya pembangunan diarahkan pada perbaikan tingkat hidup, harga diri dan kebebasan, dengan dimensi pembangunan yang berorientasi pada pengentasan keterbelakangan dalam bentuk kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan Suryana, 2000. Pengangguran Terdidik adalah seseorang yang telah lulus dari perguruan tinggi negeri atau swasta dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Para penganggur terdidik biasannya dari kelompok masyarakat menengah ke atas, yang memungkinkan adanya jaminan kelangsungan hidup meski menganggur. Pengangguran terdidik sangat berkaitan dengan Masalah kependidikan di negara berkembang pada umumnya, antara lain berkisar pada masalah mutu pendidikan, kesiapan tenaga pendidik, fasilitas, dan Kurangnya lapangan pekerjaan yang akan berimbas pada kemapanan sosial dan eksistensi pendidikan dalam pandangan masyarakat. Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemanfatan kesempatan kerja yang ada. Dalam arti lain, tujuan akhir program pendidikan bagi masyarakat pengguna jasa pendidikan. Dari total jumlah penduduk hanya sebagian yang bekerja, dan sebagian lainnya tidak bekerja. Mereka yang bekerja adalah mereka yang berminat untuk bekerja, telah berusaha mencari atau menciptakan pekerjaan, dan berhasil mendapatkan atau mengembangkan pekerjaan. Sedangkan mereka yang tidak bekerja adalah mereka yang sedang berusaha mendapatkan atau mengembangkan pekerjaan tetapi belum berhasil, dan mereka yang berniat untuk tidak bekerja. Mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan mengembangkan pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya menemukannya disebut pengangguran. Istilah pengangguran unemployment tidak berkaitan dengan mereka yang berniat untuk tidak bekerja seperti siswa atau mahasiswa sekalipun ada yang sambil bekerja atau berusaha mencari pekerjaan sambil sekolah atau kuliah, mereka diasumsikan tidak mencari pekerjaan, ibu rumah tangga yang sengaja memfokuskan diri untuk mengurus keluarga, atau penduduk usia kerja yang karena kondisi fisik mereka tidak dapat bekerja sehingga tidak mencari kerja Djohanputro, 2006, Pengangguran merupakan salah satu persoalan dalam pembangunan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kelebihan Dan Kekurangan Wirausahawan Beserta Ciri Dan Syarat Jenis Pengangguran Pengangguran dapat dikelompokan menurut sumber atau penyebabnya. Pengangguran menurut cara ini terdapat 4 jenis pengangguran yaitu Pengangguran Friksional Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi antara pencari kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat, jumlah pengangguran rendah dan pekerjaan mudah diperoleh. Sedangkan pengusaha sulit memperoleh pekerja. Untuk itu pengusaha menawarkan gaji yang lebih tinggi. Hal inilah yang akan mendorong para pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya yang lama dan mencari kerja baru yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya. Dalam proses mencari pekerjaan baru ini untuk sementara para pekerja tersebut tergolong sebagai penganggur. Pengangguran Silikal Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian. Perekonomian tidak selalu berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan hal ini mendorong pengusaha menaikkan produksi untuk itu lebih banyak pekerja baru digunakan dan pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat mengalami penurunan. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai hubungan juga akan mengalami kemerosontan dalam permintaan terhadap produksinya. Kemerosotan permintaan agregat ini mengakibatkan perusahaa-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya, maka pengangguran akan bertambah. Pengangguran Struktual Pengangguran struktural adalah pengangguran yang akibatkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi. Tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju sebagian akan mengalami kemunduran. Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor yaitu munculnya barang baru yang lebih baik, kemajuan teknologi mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya pengeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri sangat menurun karena persaingan yang lebih serius dari negara-negara lain. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur. Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya. Contohnya racun rumput telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lainnya. Begitu juga mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubah, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut hasil. Di pabrik ada kalanya robot telah menggantikan kerja-kerja manusia. Pengangguran dapat juga dikelompokkan menurut ciri pengangguran yang berlaku. Menurut cara ini terdapat 4 jenis pengangguran yaitu Pengangguran Terbuka Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena pertambahan lowongan pekerjaan lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini dalam jangka panjang mereka tidak melakukan suatu pekerjaan. Mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu. Pengangguran terbuka dapat pula dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga manusia, atau akibat kemunduran perkembangan suatu industri. Pengangguran Tersembunyi Pengangguran tersembunyi adalah pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi tenaga kerja sampai jumlah tertentu tidak akan mengurangi jumlah produksi. Pengangguran ini terutama terjadi di sektor pertanian atau jasa. Setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besar atau kecilnya perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, mesin yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai. Di banyak negara berkembang seringkali didapati jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan agar ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi. Contohnya keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat sempit. Contoh lain pengangguran tersembunyi adalah orang yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan kemampuannya. Pengangguran Musiman Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu di dalam satu tahun. Bentuk pengangguran terutama terjadi di sektor pertanian dan perikanan. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada waktu-waktu di mana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara menuai dan masa menanam berikutnya dan periode di antara sesudah menanam bibit dan masa menuai hasilnya adalah masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian. Pada periode tersebut banyak di antara para petani dan tenaga kerja di sektor pertanian tidak melakukan suatu pekerjaan. Berarti mereka sedang dalam keadaan menganggur. Jenis pengangguran ini hanya sementara saja, dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu. Pengangguran Setengah Menganggur Kelebihan penduduk di sektor pertanian di negara-negara berkembang disertai pertambahan penduduknya yang cepat telah menimbulkan percepatan dalam proses urbanisasi. Salah satu tujuan dari urbanisasi tersebut adalah untuk mencari pekerjaan di kota-kota. Tidak semua orang yang hijrah ke kota-kota dapat memperoleh pekerjaan. Banyak di antara mereka yang terpaksa menganggur sepenuh waktu. Disamping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu, dan jam kerja mereka lebih rendah dari jam kerja normal. Mereka mungkin hanya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Masalah Pengangguran dan Krisis Sosial Berdasarkan teori Fungsional Struktural, masalah sosial timbul karena terjadinya ketidak seimbangan lembaga-lembaga sosial sehingga menyebabkan fungsi lembaga-lembaga tersebut terganggu. Pengangguran dalam hal ini, terjadi akibat kepincangan lembaga ekonomi dan menimbulkan masalah bagi lembaga sosial. Pengangguran menjadi masalah sosial tidak karena bersumber pada penyimpangan norma-norma masyarakat, tetapi karena ia rawan menimbulkan masalah-masalah sosial lainnya, seperti kemiskinan, meningkatnya kriminalitas, premanisme, prostitusi, dan lain-lain. Besarnya jumlah pengangguran di Indonesia lambat-laun akan menimbulkan banyak masalah sosial yang nantinya akan menjadi suatu krisis sosial. Suka atau tidak suka, pengangguran selalu berkorelasi dengan kemiskinan yang identik dengan kebodohan, kejahatan dan perilaku menyimpang lainnya. Indikator masalah social ini bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang orang tuanya menganggur, yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik. Ironisnya, apa yang terjadi saat ini adalah banyak para penganggur yang mencari jalan keluar dengan mencari nafkah yang tidak halal. Banyak dari mereka yang menjadi pencopet, penjaja seks, pencuri, preman, penjual narkoba, dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit mereka yang dibayar untuk berbuat rusuh atau anarkis demi kepentingan politik salah satu kelompok tertentu.. Belum lagi dengan semakin menjamurnya prostitusi di Indonesia, sebuah pilihan hidup akibat himpitan ekonomi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Kewirausahaan Dampak Pengangguran Dilihat dari segi ekonomi, pengangguran memiliki dampak sebagai berikut Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto PDB, sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan. Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha. Ditinjau dari segi sosial, pengangguran bisa menimbulkan dampak yang tidak kecil. Secara sosial, pengangguran dapat menimbulkan Perasaan rendah diri; Gangguan keamanan dalam masyarakat, sehingga biaya sosial menjadi meningkat. Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap perekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi, yaitu 1. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Suatu Negara Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil nyata yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial pendapatan yang seharusnya. oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasionla dari sektor pajak berkurang. hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun. jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang- barang hasil produksi akan berkurang. keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor pengusaha untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. 2. Dampak Pengangguran Terhadap Individu dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik. Apabila pengangguran dibiarkan tentunya akan berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi akan menyebabkan tingkat kemakmuran rendah, bahkan dapat membahayakan stabilitas negara. Beberapa akibat pengangguran di antaranya terjadinya bahaya kelaparan, tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, pendapatan perkapita masyarakat rendah, dan angka kriminalitas tinggi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Definisi Peluang Usaha Dan Resiko Usaha Dalam Ekonomi Faktor Penyebab pengangguran Untuk jenis-jenis pengangguran menurut sebab terjadinya dibedakan menjadi sebagai berikut. Pengangguran Konjunktal Dalam artinya pengangguran yang disebabkan oleh adanya gelombang konjunktur yakni disebabkan karena adanya kelesuan atau kemunduran kegiatan dalam ekonomi nasional. Hal ini dapat terjadi katika masyarakat mengalami kelesuan dan barang menjadi tidak laku, lalu produksi barang akan dikurangi atau setidaknya tidak akan dilakukan penambahan barang, sampai akhirnya faktor produksi menjadi dikurangi yang berarti ini bisa terjadi pengangguran. Pengangguran Struktural Dalam pengangguran ini terjadi disebabkan oleh adanya masalah dalam segi penawaran, dalam hal ini artinya apabila masyarakat masih mengalami kekurangan dalam perusahaan industri, kekurangan prasarana, kekurangan modal, kurang keahlian dan kekurangan-kekurangan lain yang dapat menimbulkan pengurangan pada suatu produksi karena tidak bisa ditingkatkan dan banyak faktor produksi yang tidak akan terpakai. Pengangguran ini bisa terjadi karena penggantian tenaga manusia dengan teknologi. Pengangguran Musiman Dalam pengangguran ini bisa terjadi secara berkala yang disebabkan karena pengaruh musim. Hal ini bisa terjadi pada sektor pertanian, yang dimana pekerjaan paling padat terjadi saat musim tanam dan musim panen. Dalam pengangguran yang terjadi di pedesaan sering disebut juga sebagai pengangguran tersembunyi atau tidak kentara atau disguised unemployment, sebab terlihat ada saja hal-hal yang dikerjakan, namun apabila mereka tidak ikut bekerja maka produksi juga tidak akan berkurang. Pengangguran Friksional atau Transisional atau Peralihan Dalam pengangguran ini bisa terjadi karena perpindahan tenaga kerja dari sektor atau pekerjaan yang satu ke sektor atau pekerjaan yang lain. Dalam suatu negara, pengangguran jenis ini dinilai normal apabila tidak melebih 3-5%. Pengangguran Siklis Pengangguran ini dapat terjadi apabila permintaan lebih rendah jika dibandingkan dengan output potensial dari perekonomian. Dimana kemampuan ekonomi suatu bangsa menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan kemampuan yang harus dicapai. Pengangguran siklis bisa diukur dari jumlah orang yang bekerja dikurangi dengan jumlah orang yang seharusnya memiliki suatu pekerjaan pada tingkat pendapatan nasional. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Materi Prakarya dan Kewirausahaan Cara Untuk Mengatasi Pengangguran Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran secara umum adalah sebagai berikut 1. Memperluas kesempatan kerja Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu Pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja; Melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan. 2. Menurunkan jumlah angkatan kerja Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum. 3. Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya. Untuk itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut Meningkatkan mutu pendidikan Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan sesuai tuntutan industri modern Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya Membuka kesempatan kerja ke luar negeri. Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut 1. Cara mengatasi pengangguran struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan lowongan kerja yang kosong Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran. 2. Cara mengatasi pengangguran friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri- industri baru, terutama yang bersifat padat karya Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industri d. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya. Pembukaan proyek- proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, pltu, plta, sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. 3. Cara mengatasi pengangguran musiman Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara Pemberian informasi cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan Melakukan pelatihan di bidang ketrampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. 4. Cara mengatasi pengangguran siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan Meningkatkan daya beli masyarakat. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Deskripsi Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri Beserta Pengertiannya Tingkat Pengangguran Di Indonesia Sejak 1997 sampai 2003, angka pengangguran terbuka di Indonesia terus menaik, dari 4,18 juta menjadi 11,35 juta. Didominasi oleh penganggur usia muda. Selain usia muda, pengangguran juga banyak mencakup berpendidikan rendah, tinggal di pulau Jawa dan berlokasi di daerah perkotaan. Intensitas permasalahan juga lebih banyak terjadi pada penganggur wanita dan pengaggur terdidik. Pengangguran dan setengah pengangguran merupakan permasalahan di muara yang tidak bisa diselesaikan pada titik itu saja, tapi juga harus ditangani dari di hulu yang banyak berdampak pada pengangguran dan setengah pengangguran adalah sektor kependudukan, pendidikan dan ekonomi. Ada tiga asumsi yang menjadi harapan untuk menurunkan pengangguran dan setengah pengangguran. Pertama, pertumbuhan tenaga kerja rata-rata pertahun dapat ditekan dari 2,0 persen pada periode 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada periode 2005-2009. Demikian juga pertumbuhan angkatan kerja, dapat ditekan menjadi 1,9 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang mencapai 2,4 persen. Kedua, dapat ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi menjadi 6,0 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 4,1 persen. Ketiga, transformasi sektor informal ke sektor formal dapat dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan terutama di sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi. Foto UnsplashDampak pengangguran berpengaruh terhadap perekonomian maupun individu di Indonesia. Pengangguran sendiri memiliki arti orang yang tergolong angkatan kerja tetap tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja, tetapi tidak mendapatkan masalah pengangguran di Indonesia ini disebabkan oleh beberapa hal, sepertiPendidikan atau keterampilan seseorang masih rendah atau kurangKecenderungan pengangguran mesin dalam proses produksi capital intensiveTerbatasnya lapangan yang disebabkan oleh lesunya perekonomianAkibat dari kemunculan pengangguran ini, ada beberapa dampak yang bisa dirasakan. Mulai dari dampak untuk ekonomi hingga individu di Pengangguran terhadap Kegiatan Ekonomi MasyarakatPendapatan per kapita menurun jadi dampak pengangguran. Foto UnsplashMenyadur dari buku IPS Terpadu Jilid 2B yang diterbitkan oleh Y. Sri Pujiastuti, berikut adalah dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, di antaranya1. Pendapatan per kapita semakin menurunPendapatan per kapita secara sederhana berarti pendapatan tiap orang di suatu negara. Nilainya diperoleh dengan membagi total pendapatan nasional dengan jumlah jumlah orang yang menganggur sangat banyak, pendapatan per kapita bisa turun, karena total pendapatan yang Daya beli masyarakat semakin berkurangPendapatan masyarakat menurun membuat daya beli atau permintaan terhadap barang dan jasa oleh masyarakat berkurang, maka kegiatan produksi pun berkurang. Kegiatan produksi berkurang, kebutuhan akan tenaga kerja berkurang. Akibatnya, pengangguran semakin Pendapatan negara semakin berkurangSemakin banyak orang yang tidak mempunyai penghasilan menganggur, semakin sedikit pendapatan negara dari pajak Beban psikologis semakin besarSemakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Beban psikologis ini antara lain dapat berupa rasa malu dan kecewa terhadap diri Beban sosial semakin besarSemakin banyak orang yang menganggur, semakin besar juga biaya sosial yang harus dikeluarkan, terutama bila ada penganggur yang melakukan tindakan Mengatasi PengangguranSalah satu cara mengatasi pengangguran adalah memperluas lapangan kerja. Foto UnsplashMengutip dari buku Get Success UN Ekonomi karya Ima Rahma Mardiah, simak berbagai cara mengatasi pengangguran berikut ini. 1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerjaMendirikan industri yang bersifat padat karyaPengiriman tenaga kerja ke luar negeriMemberikan berbagai informasi tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja2. Meningkatkan mutu tenaga kerjaMendirikan berbagai pusat latihan kerjaPeningkatan mutu sekolah kejuruanPenciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman modalPengangguran tidak hanya menyebabkan perekonomian menurun, tetapi juga dapat menimbulkan masalah sosial dan karena itu, masalah pengangguran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat untuk bisa menciptakan iklim ekonomi yang kondusif dan secara tidak langsung bisa menciptakan lapangan kerja baru.
berikut bukan merupakan dampak dari pengangguran terhadap perekonomian yaitu